Teknik Menyusui Dengan
Benar
a.
Pengertian Teknik Menyusui
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan
putting susu menjadi lecet dan ASI tidak keluar secara optimal sehingga
mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu.
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada
bayi dengan perleketan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.
b.
Cara Menyusui Yang Benar
Menurut Ari Sulistyawati (2009 ; h. 28-29), cara menyusui
dengan benar adalah sebagai berikut :
1. Posisi ibu dan bayi yang benar
a. Berbaring miring
Posisi ini amat baik untuk pemberian ASI yang pertama kali
atau bila ibu merasakan lelah atau nyeri. Ini biasanya dilakukan pada saat ibu
menyusui yang melahirkan melalui operasi sesar. Yang harus diwaspadai dari
teknik ini adalah perhatikan jalan nafas bayi agar tidak tertutup oleh payudara
ibu. Oleh karena itu ibu harus didampingi oleh orang lain ketika menyusui.
b. Duduk
Untuk posisi menyusui duduk, ibu dapat memilih
beberapa posisi tangan dan bayi yang paling nyaman seperti dibawah ini :
2. Proses Pelekatan Bayi dengan ibu
Langkah-langkah perlekatan/menyusui yang benar
:
1.
Keluarkan Asi sedikit untuk membersihkan
putting susu sebelum menyusui
2.
Pegang payudara dengan c Hold di
belakang areola
3.
Hidung bayi dan putting susu ibu
berhadapan
4.
Sentuh pipi bayi merangsang rooting
raflek
5.
Tunggu sampai mulut terbuka lebar dan
lidah menjulur
6. Dekatkan bayi ke ibu dan arahkan putting
susu keatas menyusuri langit mulut bayi
7.
Petting susu, areola, dan sebagaian
besar gudang ASI tertangkap oleh mulut
8.
Dan perhatikan perlekatan bayi yang
benar
9. Jika bayi sudah dirasa cukup kenyang
maka hentikan proses menyusui dengan memasukkan kelingkikng ke dalam mulut bayi
menyusuri langit-langit mulut bayi.
10. Kadang
bayi akan tertidur sendiri sebelum prosses menyusui diakhiri.
Lebih
jelas lagi lihat gambar dibawah ini :
c. Menyendawakan Bayi
Menurut
Ambarwati dkk, (2009; h. 40), mengajarkan kepada ibu tentang
cara menyendawakan bayi bertujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari
lambung supaya bayi tidak muntah (gumoh) setelah menyusui. Cara menyendawakan bayi :
a) Bayi digendong tegak dengan
bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan
b) Dengan cara menelungkupkan bayi di
atas pangkuan ibu, lalu usap-usap punggung bayi sampai bayi bersendawa.
d. Tanda Bayi Cukup ASI
Menurut Dewi dkk, (2011; h. 24) tanda bayi cukup ASI adalah
sebagai berikut :
a) Bayi
minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal mendapatkan ASI 8 kali pada
2-3 minngu pertama
b) Kotoran
berwarna kuning dengan frekuensi sering dan warna menjadi lebih muda pada hari
kelima setelah lahir
c)
Bayi
akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 kali perhari
d)
Ibu
dapat mendengarkan pada saat bayi mendengarkan ASI
e)
Payudara
terasa lebih lembek, yang menandakan ASI telah habis
f) Warna
bayi merah (tidak kuning) dan kulit terasa kenyal
g) Pertumbuhan
berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) bayi sesuai dengan grafik pertumbuhan
h) Perkembangan
motorik baik (bayi aktif dan motorik sesuai dengan rentang usianya)
i) Bayi
kelihatan puas, sewaktu waktu saat lapar akan bangun dan tidur dengan cukup
Bayi menyusu dengan kuat (rakus) kemudian
melemah dan tertidur puas.Semoga ini bisa membantu dan menambah pengetahuan kita semua... :)